Obervasi Budaya di Lingkungan Kampung Rawadenok Depok
March 25, 2017
Add Comment
OBSERVASI TENTANG BUDAYA DI LINGKUNGAN WARGA KAMPUNG RAWADENOK
Nama : Boy Ramdany
NPM : 51416471
KELAS : 1IA01
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KELAS : 1IA01
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
Obervasi Lingkungan Sekitar rumah tempat tinggal ku.
Assalamualaikum wr.wb sebelumnya perkenalkan nama saya Boy Ramdany Mahasiswa dari Universitas Gunadarma Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri. Saya melakukan observasi tentang seperti apa budaya dilingkungan sekitar rumah saya, kampung Rawadenok guna menyelesaikan tugas ilmu budaya dasar. Berikut percakapan hasil observasi yang saya dapatkan dari Ibu Rina Widartina selaku tetangga dekat rumah saya.
Assalamualaikum wr.wb sebelumnya perkenalkan nama saya Boy Ramdany Mahasiswa dari Universitas Gunadarma Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri. Saya melakukan observasi tentang seperti apa budaya dilingkungan sekitar rumah saya, kampung Rawadenok guna menyelesaikan tugas ilmu budaya dasar. Berikut percakapan hasil observasi yang saya dapatkan dari Ibu Rina Widartina selaku tetangga dekat rumah saya.
Saya : "Selamat pagi bu. Saya boy ramdany bu, ingin bertanya bu gimana keadaan budaya di lingkungan kita saat ini... Budaya dan apa yang paling menonjol dilingkungan kita ini dan orang orang sini asalnya kebanyakan dari orang mana bu? "
Ibu Rina: "iya pagi boy, oh, kalo org sini kebanyakan betawi asli, saya sendiri disini pindah. kota asal saya bandung, saya merantau."
Saya: "Ooh ibu asli orang bandung berarti ibu orang sunda? Apakah ibu bercakapan menggunakan bahasa sunda kepada orang lain/tetangga atau dirumah saja?"
Ibu Rina: "Ya saya asli bandung, bahasa yang saya gunakan bahasa sunda tapi hanya ke keluarga saya dan jika bertemu sesama orang sunda saya gunakan bahasa sunda. Tetangga kan asli betawi semua jadi rada aneh kalo saya menggunakan bahasa sunda beda arti juga. Misalkan saya bilang (tuang) nanti mereka menuangkan minuman, padahal tuang itu makan artinya dalam bahasa sunda."
Saya: "Kalau orang sini ngomongnya betawi banget atau gimana bu?"
Ibu Rina: "Ohh orang sini mah atuh bahasanya ngomongnya udah kampung... Bahasa Rawadenok. Misalkan ngomong 'biarin aja' jadi 'bagen bae'. Kalau orang sini logatnya jauh dari sunda adaptasinya pun saya susah karena orang sini kalau bicara lebih kencang sedangkan di kampung saya (bandung) kalo bicara lemah lembut. Jadi saya disini adaptasi cukup lama bisa berbaur dengan orang. "
Saya: "Ohh begitu bu.. Intinya yg paling menonjol budaya dilingkungan kita betawi ya bu? "
Ibu Rina: "Iya jelas betawi namanya tinggal didepok asli betawi semua mau gak mau etnis btwi yg dipake walaupun berbeda jauh dari budaya kebiasaan yang ada di budaya sunda dari tatakrama bicara, makan, berbeda sekali. "
Saya: "Berbedanya bagaimana bu?"
Ibu Rina: "ya dari bicara, bahasa sehari2 beda jauh.. yang ke dua misalkan dari cara makan di sunda makan harus emok duduk yang sopan bahkan klo makan tidak boleh berbicara maupun berisik mengecap atau pun berisik sendok.. tapi disini saya lihat makan pun bebas dari mengecap maupun yg lainnya”
Saya: "Budaya jawa atau budaya lain menurut ibu gimana?"
Ibu Rina: "Jawa menurut saya orangnya lebih sabar dan tekun. Dalam melakukan suatu pekerjaan org jawa pasti detail mengerjakan dengan tekun Begitu juga sunda. Dibandingkan betawi orangnya malah hanya mengandalkan bikin kontrakan dan diam dirumah menunggu org yang bayar jadi ibaratkan ingin diam tp tetap mendapatkan uang contoh dari kontrakan ataupun investasi tanah kebanyakan sih gitu tp tidak semuanya. "
Saya: "Dilingkungan kita masih ada yang melestarikan budaya sunda bu? Seperti alat musik atau tariann dari daerah ibu?"
Ibu Rina: "Ada banyak, contohnya wayang golek dipakai untuk memperhangat tontonan dimalam hari, maupin jaipong dipakai untuk lomba2 tarian wilayah dan seperti mengisi acara pernikahan.. dan sulong juga sering di mainkan di berbagai macam lagu"
Saya: "Dampak positif untuk setiap kalangan anak. Dan dewass untuk mempelajari nya apa bu?"
Ibu Rina: "Ya ada banyak, pertama mengedukasi anak melestarikan budaya indonesia dan wajib mencitai budaya indonesia karena indonesia kaya akan budaya sampai diakui di negara lain karena tidak ada keperduliannya bangsa indonesia. Dan ditanamkan rasa cinta terhadap budaya dari sejak kecil.. Mempelajarinya kan banyak cara dari youtube melihat tari2an bisa ikut les maupun sanggar. "
Saya: "Owh jadi gitu ya bu, terimakasih ya bu sudah membantu saya dlm melakukan observasi di lingkungan kita"
Berikut hasil Narasi yang saya dapatkan dari hasil percakapan bersama ibu Rina.:
Jadi dari hasil observasi yang saya lakukan pada tanggal 12 maret 2017 jam 16:13, dengan salah satu warga di sekitar saya yang bernama ibu rina widartina umur 41 tahun yang berasal dari bandung dan merantau ke depok bersama seorang suami dari tahun 1999 tepatnya 18 tahun silam ibu rina tinggal didepok meski sudah lama tetapi mesti tetap ber adaptasi cukup lama dari bahasa yang digunakan sehari2 bahasa sunda yang biasanya digunakan dan gaya bicara yang cukup lembut diubah karena didepok orang2 mayoritas dipadati orang asli depok adalah betawi yang jauh dari kata lembut tutur katanya, bahkan dari cara makan ibu rina yang sangat tertata dari makan tidak boleh berbicara gaya duduk pun mesti emok bagi para perempuan wajib sedangkan di depok tidak sama sekali, dari hasil pengamatan saya mengenai tugas ini bermacam2 suku adalah kebudayaan yang indah jika saling menghargai seperti ibu rina yang mencoba terus beradaptasi dilingkungannya perbedaan tidak membuat perpecahan.. dan ada tarian jaipong khas sunda yang biasa di suguhkan untuk perlombaan wilayah ataupun ada diacara nikahan, maupun wayang golek yang biasa ditonton untuk memperhangat suasana dimalam hari.
0 Response to "Obervasi Budaya di Lingkungan Kampung Rawadenok Depok"
Post a Comment